23.12.10

#3. Natal

currently listening : Michael Buble - Grown Up Christmas List

Hari ini semua lagi heboh tentang pendapat MUI yang bilang bahwa ornamen-ornamen natal yang dipasang di mall terlalu berlebihan, terlebih di sebuah negara yang mayoritas penduduknya Muslim. Ya sik itu hak mereka ya, tapi hak kita juga buat kasih opini betapa sempitnya pola pikir MUI. Tapi ya sudahlah, toh kayaknya sebagian besar fatwa mereka rata-rata kurang masuk diakal: misalnya perkara wanita gak boleh naik ojek (bukan muhrim katanya)

Dulu waktu masih kecil, saya inget banget diajak sekeluarga nonton Home Alone 2 di 21. Kalo gak salah waktu itu yg jadi lokasi film adalah New York, di situ suasana natal meriah banget, lampu bertebaran dimana-mana, salju turun, toko mainan yang isinya bagus semua. Intinya: Saya suka banget suasana natal, pada pandangan pertama. Belum lagi kalo natal biasanya film-film liburannya bagus-bagus, acara operet/komedi di TV juga menarik, makin cintalah saya sama suasana natal.

Selama saya yakin dengan agama yg saya anut dan murni menyukai suasana natal dan tidak pindah agama gara-gara itu,ya sudahlah, saya tetap suka aja sama suasana natal :)

2 komentar:

Unknown mengatakan...

wah, update juga blog ini :D

Film-film favoritku kebanyakan settingnya natal, white christmas. Nuansanya ceria dan musiknya juga bagus-bagus. Dan untunglah fase kebingungan boleh/tidak memberi ucapan selamat natal sudah lewat beberapa tahun lalu, hehe..

Jadi keinget tweetnya Dewi Lestari juga; mestinya kita belajar apresiasi, jangan hanya berhenti pada toleransi umat beragama ya :)

peps mengatakan...

desti, iya update semacam proyek. tapi tampaknya gagal hihi. dan betul, apresiasi itu tingkatannya lebih tinggi ketimbang toleransi :)